Korut mendapat pujian saat tampil apik melawan Brasil di laga pembuka Grup G, pekan lalu. Meski akhirnya kalah 1-2, namun sepanjang pertandingan para pemain Korut mampu menyulitkan Tim Samba.
Rasa optimisme pun muncul di benak fans Korut bahwa mereka bisa memetik satu poin saat di laga kedua penyisihan grup menantang Portugal. Sayang, bukannya berhasil mencetak gol, gawang Korut justru jadi lumbung gol. Mereka kalah telak 7-0.
"Para pemain dan pelatih akan diberi hadiah rumah jika mampu menang. Tapi mereka kalah dan akan dipaksa kerja di pertambangan batu bara," ungkap mantan pemain Korut, Moon Ki-Nam kepada Bild.
Pelatih Kim Jong-Hun mencoba menyakinkan para pemain asuhannya bahwa mereka tidak akan dihukum menyusul kekalahan telak yang dialami saat melawan Portugal.
"Kami gagal mencapai tujuan kami. Saya ingin meminta maaf kepada semua orang. Saya tidak berpikir bahwa kami akan dihukum," ujar Jong Hun.
Namun, pernyataan Jong Hun ini tidak mampu mengurangi kekhawatiran para pemain Korut. Rumor menyebutkan ketika Korut kalah 0-3 dari Portugal di perempat final Piala Dunia 1966, para pemain dipaksa menjadi buruh.
Akan tetapi, kabar ini langsung dibantah perwakilan Korut, Karl Messerli. "Semua itu hanya cerita. Kualifikasi Piala Asia akan segera dimulai dan Korea Utara membutuhkan semua pemainnya," tandasnya.( tribunnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar